Translate

PENGIKUT

PROFIL SAYA

Foto saya
Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia
Lahir di Palembang pada 25 April 1954. Sekarang berdomisili di Yogyakarta. Situs yg dikelola: 1.Halaman facebook "Nuansa Spiritual" (facebook.com/mharunnoengtjik); 2. Blogger "al-Qur'an dan Sains" (mharunn.blogspot.com); 3. Blogger "MHarunN's Tweet" (mhntweet.blogspot.com); 4. Blogger "Advokasi Hukum" (mharunn2.blogspot.com); 5. User Facebook "Muhammad Harun" (facebook.com/harunmhmmd); 6. User Twitter MHarunN (@MHarunN); 7. User You Tube "MHarunN"; dll.

Sabtu, 03 September 2011

SIWAK

republika.co.id
Republika/Musiron
Sunnah dan Sains: Siwak
Penjual siwak di Makkah
Rabu, 24 Agustus 2011 08:31 WIB
Oleh: DR Abdul Basith Jamal & DR Daliya Shadiq Jamal

Rasulullah SAW selalu memakai siwak, dan beliau telah berwasiat untuk memakai siwak dalam beberapa haditsnya, di antaranya:

Dari Abu Hurairah RA, bahwasannya Rasulullah SAW bersabda, "Kalaulah aku tidak memberatkan terhadap umatku—atau manusia seluruhnya—maka aku perintahkan mereka untuk memakai siwak setiap shalat." (HR Bukhari-Muslim)

Dari Aisyah RA, bahwasannya Rasulullah SAW bersabda, "Siwak adalah pembersih mulut dan membuat ridha Tuhan." (HR Nasa`i dan Ibnu Khuzaimah)

Inilah yang diucapkan oleh Rasulullah SAW sejak 14 abad silam. Akan tetapi apa yang ditemukan oleh penilitian-penelitian kedokteran yang berkenaan dengan tanaman tentang siwak di abad 20 ini?

Penelitian kedokteran yang berkenaan dengan tanaman telah menemukan bahwa siwak mengandung unsur-unsur pencegah penyakit kanker. Sebagaimana pada siwak jenis India yang terbukti secara ilmiyah mengandung minyak yang bekerja menjaga gusi dari radang, bahkan menjadi penawar gusi yang terserang radang.

Berdasarkan manfaat siwak ini banyak perusahaan-perusahaan yang mencampurkan olahan siwak dalam pasta gigi agar bekerja untuk pencegahan atau pengobatan radang gusi.

Juga siwak merupakan unsur yang mencegah gigi dari pembusukan secara sempurna. Dan mayoritas penduduk asli daratan Barat Afrika dan sebagian kawasan Asia Tenggara memakai siwak, sehingga mereka tidak pernah terserang penyakit pembusukan gigi atau radang gusi.

Lalu apa yang kita katakan setelah ini? Apakah Muhammad SAW seorang dokter spesialis ramuan tumbuhan atau spesialis mulut dan gigi atau ilmu farmasi? Seorang yang "ummi" tidak mampu membaca dan menulis telah berkata demikian sejak 14 abad yang silam.
Redaktur: cr01
Sumber: Ensiklopedi Petunjuk Sains dalam Alquran dan Sunnah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SILAHKAN BERKOMENTAR SECARA BERAHLAK